Marak Pencucian Uang Gunakan Air dan Sabun

Alex Mupondi, menjemur uang dolar yang telah ia cuci sebelumnya (Foto: AP)
HARARE - Mesin cuci itu berputar hampir selama 45 menit, sesaat kemudian keluarlah lembaran uang bergambar George Washington dari mesin itu. Itulah gaya pencucian uang yang dilakukan di Zimbabwe untuk uang yang kotor.

Uang dolar yang rendah harganya itu berpindah tangan hingga akhirnya terdampar di Afrika, kemudian secara rutin uang tersebut di bawa dan dimasukkan ke celana dalam dan sepatu melalui wilayah kumuh penuh kejahatan ini.

Bahkan sebagain dari uang itu terlalu bau untuk dipegang, sehingga warga Zimbabwe berinisiatif untuk mengurus pecahan USD1 itu ke dalam mesin pencuci dan mengeringkannya bersama dengan jemuran pakaian yang lain.

Ini merupakan solusi terbaik, terlepas dari penggunaan sarung tangan plastik dan disenfektan, di benua di mana dolar AS telah lama menjadi mata uang pilihan dan jangka waktu dari mata uang dolar lebih lama penggunaanya jauh dari apa yang diharapkan oleh Federal Reserve.

Federal Reserve menghancurkan sekira 7 ribu ton uang yang telah rusak setiap tahunnya. Rata-rata mata uang USD1 itu hanya beredar paling lama hanya 20 bulan, sedangkan di Afrika umurnya bisa lebih panjang lagi.

Denominasi yang lebih tinggi biasanya datang dari bank dan juga importir dan eksportir formal, uang tersebut jelas jauh dari kerusakan.

Tapi bagi warga Afrika yang miskin, uang pecahan USD1, USD2, USD5 dan USD10 merupakan mata uang yang paling dicari. Matang uang USD1 yang kotor masih dapat bertahan di pasar pedesaan, parkir bus dan juga pembelian bir hampir tanpa batas, atau paling tidak hingga uang itu benar-benar hancur.

Tapi tetap saja, bank dan kebanyakan bisnis lainnya di Zimbabwe tidak menerima uang dolar yang rusak, terbakar, dilem, atau kotor.

Warga Zimbabwe mengatakan bahwa untuk mengurus uang dolar harus dengan kelembutan dan mencuci dengan tangan serta air hangat. Tapi di wilayah timur Harare mereka menggunakan mesin dan pembersih, karena mesin itu tidak merusak jenis kertas uang itu. Penduduk setempat mengatakan bahwa cairan kimia pembersih sangat tidak direkomendasikan, karena hal itu akan memudarkan warna uang.

Pekerja pencuci Alex Mupondi mengatakan pernah ada pelanggan yang memintanya untuk mencuci uang dan hasilnya sungguh menakjubkan.

Tapi penjaga toko Jackie Dube tidak mengikuti apa yang disarankan temannya untuk mencuci uang dolar yang kotor itu, dia mengatakan bahwa hal tersebut hanya buang-buang waktu.

'Saya membuang uang yang benar-benar sudah rusak,' ujarnya seperti dilansir Associated Press, Rabu (7/7/2010).
(rhs)



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar