KOMPAS.com - Charles Okeke, pria 43 tahun asal Phoenix Arizona, Amerika Serikat, tak pernah menyangka akan menjadi orang pertama yang bergelar "manusia berjantung artifisial".
Gelar yang sudah disandangnya dua tahun belakangan itu, ia dapatkan setelah tubuhnya menolak keberadaan jantung yang ditransplantasikan kepadanya, sejak berusia 30 tahun.
Sejak itulah, hidup Okeke bergantung kepada mesin seberat 181 kg. Selama sekitar dua tahun, ia harus hidup di Rumah Sakit Mayo Clinic Phoenix, karena harus selalu berada dekat dengan mesin seukuran mesin cuci, yang berperan menyuplai darah ke seluruh tubuh.
Untungnya, perusahaan perangkat kesehatan SynCardia berhasil membuat jantung artifisial terkecil di dunia, sebutannya Total Artificial Heart.
Lembaga pemerintah bidang makanan dan obat-obatan baru saja menyetujui penggunaan alat ini, dan Okeke menjadi orang pertama yang menggunakan peranti portable, bisa dibawa kemana-mana, seberat sekitar 6 kg itu.
Ukuran jantung buatan ini bisa jauh lebih kecil ketimbang perangkat sebelumnya, karena sensor-sensor yang digunakannya juga mengecil.
“Sensor-sensor yang dulu besarnya seukuran kaleng sup, sekarang besarnya hanya seperempatnya. Ini memungkinkan kita untuk mengurangi ukuran seluruh konsol,” kata Steven Langford dari SynCardia.
Jantung artifisial portable itu dijual SynCardia seharga US$125.000 dengan biaya perawatan US$18.000 per tahun.
Ditenagai oleh sebuah baterai, dan dilengkapi empat katup, alat ini menggantikan peran ventrikel-ventrikel jantung untuk memompa darah ke berbagai organ lain seperti hati, atau ginjal.
Berkat total artificial heart, Okeke kini bisa meninggalkan rumah sakit dan pulang ke rumah yang telah ia tinggalkan selama dua tahun. Ia bisa beraktivitas lebih leluasa, karena jantung buatannya kini bisa ia tenteng ke mana-mana di dalam tas punggungnya.
“Kini saya adalah manusia yang bahagia, sebagaimana Anda lihat saat ini,” kata Okeke. “Kini saya bisa tidur di tempat tidur saya sendiri setelah dua tahun tidur di rumah sakit.”
Okeke memang masih harus berlatih keras untuk menjaga kebugaran tubuhnya, sementara masih menunggu jantung dari donor, untuk ditransplantasikan kembali ke dalam tubuhnya.
Tapi, selama ia belum menemukan jantung yang tepat, dokter memperbolehkannya untuk menggunakan jantung buatan portabel ini, hingga waktu yang tidak terbatas.
0 komentar:
Posting Komentar