Supaya dan selayaknya
kata terima kasih disantunkan
Dari lidah-lidah merdeka pada rangka badan yang mewujudkan mimpi
tapi tak mengecap
Didepan barisan malam mereka galau
hingga terang melawan api mereka lewati
Tapi tak bersuara
tak menari
Takut adalah sahabat
Sakit adalah hiasan
Dan mati pun hanyalah sebuah simbol
Mereka tidak,,
Tidak lari dengan nama di badannya
Mereka menorehkan pesan tanpa gaji tapi berjalan
Sekali pun mereka benar-benar paham ini hanyalah cerita
Demi darah teman
Demi jasad yang tak berkalung nama
Demi keturunan yang tentram
Demi tanah dan air kebebasan
Jalur-jalur bengis mereka tantang dengan keterbatasan
Bambu dengan senapan canggih,belati tajam dengan ranting tumpul,dan tubuh juga darah
Dengan api didada yang panas menuntut kaki-kaki lemah
Dengan teriak lantangkan semangat
"Merdeka Atau Mati"
Karya : Teguh Riyadi
kata terima kasih disantunkan
Dari lidah-lidah merdeka pada rangka badan yang mewujudkan mimpi
tapi tak mengecap
Didepan barisan malam mereka galau
hingga terang melawan api mereka lewati
Tapi tak bersuara
tak menari
Takut adalah sahabat
Sakit adalah hiasan
Dan mati pun hanyalah sebuah simbol
Mereka tidak,,
Tidak lari dengan nama di badannya
Mereka menorehkan pesan tanpa gaji tapi berjalan
Sekali pun mereka benar-benar paham ini hanyalah cerita
Demi darah teman
Demi jasad yang tak berkalung nama
Demi keturunan yang tentram
Demi tanah dan air kebebasan
Jalur-jalur bengis mereka tantang dengan keterbatasan
Bambu dengan senapan canggih,belati tajam dengan ranting tumpul,dan tubuh juga darah
Dengan api didada yang panas menuntut kaki-kaki lemah
Dengan teriak lantangkan semangat
"Merdeka Atau Mati"
Karya : Teguh Riyadi
0 komentar:
Posting Komentar